Awal Ramadhan 2022 dan Kisah di Baliknya
08.35Pada suatu ketika di awal bulan menyambut bulan suci...
Senja di tanggal satu April, di sebuah kota di pinggir Jakarta. Cuaca cerah dan orang-orang sudah menanti-nanti kehadirannya. Malam-malam sebelumnya ada acara yang meriah, pawai obor di gelar di mana-mana, bunyi petasan menderu-deru siap menyambut kedatanganmu. Satu tahun sekali katanya. Malam sebelumnya, terjadi macet parah di jalanan ibukota, mungkin di tempat lainnya juga. Macet karena adanya kemeriahan pawai obor dan antrian panjang di SPBU.
"Traffic suck dude!" Ujarku
Kendaraan hampir tak bergerak hingga beberapa saat. Lalu ada orang yang membukakan jalan.
"Mohon maaf terjadi kemacetan, karena ada pawai obor. Harap maklum karena ini acara satu tahun sekali." Teriaknya.
Kendaraan mengular, lalu berjubel, mendesak-desak keluar dari macet yang panjang. Jiwa-jiwa lelah, menahan amarah, ingin segera sampai rumah.
Seolah pandemi sudah tak lagi terjadi. Orang-orang bersuka cita. Ini hari pertama di bulan April. Dan umat Muslim akan bersiap untuk bertemu tamu yang dinanti, yaitu ramadan.
Orang-orang mulai sibuk mempersiapkan datangnya bulan suci. Mulai dari membersihkan masjid, lingkungan, hingga bahan-bahan makanan agar ibadah selama ramadan bisa nyaman dan fokus.
Banyak juga yang sudah bingung menentukan menu apa yang akan disantap kala sahur nanti. Mencari-cari rekomendasi. Pun aku. Mulai mencari menu apa yang sekiranya bisa mengenyangkan dan tahan lama. Yang menyehatkan dan baik untuk penderita asam lambung.
Pada siang hari di kantor, aku dan rekan-rekan makan siang terakhir bersama sebelum berpuasa sebulan lamanya. Momen yang akan kita tunggu di satu bulan ke depan tentunya adalah makan siang. Kami pun bersuka cita. Namun, kami juga ramai berdebat kapan awal puasa, apakah hari Sabtu atau Minggu?
Jam menunjukkan pukul 19.00, sebentar lagi akan memasuki waktu sholat Isya. Tentunya masih menunggu keputusan pemerintah kapan awal ramadan ditetapkan. Masih menyimak para petinggi Kementerian Agama yang sedang sidang Isbat.
Beberapa saat kemudian...
"... Maka dengan ini Pemerintah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1443 Hijriah yang menjadi penanda awal ibadah puasa jatuh pada Minggu, 3 April 2022"
Baiklah, masih ada satu hari lagi untuk menunggu kedatanganmu wahai Ramadhan.
Sementara itu, sebagian saudara muslim lainnya sudah memutuskan untuk memulai ramadan esok hari (Sabtu, 02 April 2022). Meskipun begitu, perbedaan yang ada tidak akan mengurangi rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan keindahan bulan suci.
Lalu, aku pun melanjutkan aktivitasku untuk sholat Isya. Selepas itu, untuk mengisi waktu luang sambil beristirahat, aku pun scroll Instagram. Aku menemukan postingan Blogger Perempuan Network tentang 30 Day Ramadan Blog Challenge. Aku pun tertantang untuk mengikuti challenge ini dan voilà terbitlah tulisan pertama untuk blog challenge BPN.
Dengan mengikutinya, semoga aku bisa merutinkan diri untuk menulis di blog selama bulan ramadan.
Hitung-hitung mengisi waktu ramadan agar semakin produktif bisa sembari menuliskan tipis-tipis pengalaman di blog dengan ide yang segar dan ringan. Semoga bisa terpacu untuk konsisten, karena konsistensi adalah kunci.
Terlebih saat ini kita masih di situasi pandemi. Yup betul sekali, puasa kali ini memasuki tahun ketiga pandemi. Tentunya banyak hal yang berubah selama puasa di pandemi dan sebelum pandemi. Saat pandemi, silahturahmi jadi dibatasi. Begitu juga ibadah. Kita jadi terpisahkan oleh jarak. Terkadang kita juga merindukan momen-momen puasa sebelum pandemi. Nostalgic. Meskipun begitu, kita harus tetap bersemangat!
Yuk kita sambut bulan ramadan dengan hati yang penuh dengan kedamaian, harmoni dan sukacita. Semoga rahmat dari Allah senantiasa melindungi dan membimbing kita semua.
Yuk bisa yuk! Semangat!
0 komentar