Menikmati Tempo Gelato Khas Italia di Yogyakarta
06.27Hari itu cuaca di Yogyakarta sangat amat terik, maka menikmati es krim adalah cara terbaik untuk duduk kembali di tempat teduh dan bersantai setelah hari yang panjang menjelajahi kota. Aku memutuskan untuk menikmati gelato khas Italia yang sedang digandrungi banyak orang. Pasti teman-teman sudah tidak asing lagi dengan gelato, kan?
Kata
gelato sendiri merupakan bahasa Italia yang berarti es krim. Il tempo del
gelato - waktu untuk menikmati es krim - oui, il est temps de déguster
des glaces! 😆
Apa sih
bedanya gelato dengan es krim yang biasa kita temui dan cicipi? Melansir dari sini dari segi rasa dan tekstur antara es krim dan gelato cenderung mirip. Namun,
yang membedakannya adalah bahan, cara pembuatan, dan kandungan. Gelato
mengandung lebih banyak susu daripada krim dan umumnya tidak mengandung kuning
telur atau proporsinya sedikit. Sementara itu, es krim mengandung lebih banyak
krim, kuning telur, dan lebih sedikit susu. Dengan begitu, gelato mengandung
lemak yang lebih sedikit daripada es krim. Gelato disajikan pada suhu yang
sedikit lebih hangat daripada es krim, sehingga teksturnya tetap lebih halus
dan lembut.
Gerai
gelato bertebaran di mana-mana, termasuk di Yogya. Aku dan kedua temanku
memilih untuk menikmati Tempo Gelato - Il Tempo del Gelato yang berada di jalan
Prawirotaman. Dari luar sudah terlihat parkiran padat mengingat bahwa saat itu
bertepatan dengan akhir pekan. Saat memasuki kedai gelato pun terlihat
pengunjung sangat ramai, sampai-sampai tidak ada tempat untuk duduk. Ya
ampun... penuh sekaliiii, antrean pun mengular. Setelah beberapa saat, kami
langsung ikut mengantre di kasir. Aku memilih yang cup ukuran medium dengan
tiga pilihan rasa seharga 45 ribu. Harga yang terbilang murah untuk gelato yang
senikmat ini dengan porsi yang tentu saja berlimpah dan pastinya halal. Setelah itu, baru memilih
rasa gelato yang sudah terjajar di bagian etalase.
Terdapat
banyak sekali pilihan rasa gelato, dari mulai vanilla, chocolate, caramel,
yogurt, beragam rasa buah sampai dengan rasa yang unik seperti kemangi, lemon
grass, spicy choco, dan masih banyak lagi. Dengan banyaknya pilihan rasa ini
sanggup membuat kita bingung untuk memilih yang mana dan ingin mencoba semuanya
karena terlihat enak semua 😆
Setelah
lumayan lama memilih dan mengantre, akhirnya kami pun mendapatkan tempat duduk.
Aku pun mengamati interior Tempo Gelato yang sangat bergaya Eropa ini, tapi
tentu masih ada sentuhan Indonesianya. Hal yang perlu digarisbawahi adalah
Tempo Gelato memang sangat cozy dan fancy, sehingga wajar saja pengunjung pun
ramai berdatangan dan mau menghabiskan waktu berlama-lama di sini.
Instagramable adalah koentji di era digital bisnis saat ini. Namun, tentu saja
kekhasan dan nikmatnya rasa tetap yang utama.
Lalu, aku
pun berpikir lagi dengan kedai seluas ini dan dikonsep se-cozy ini hanya untuk
menikmati cup of gelato atau cone of gelato, maka teringat pada budaya
menikmati kopi di Prancis. Jika ditilik dari segi sejarah, budaya menikmati
gelato layaknya budaya kopi. First form dari gelato modern diciptakan
pada abad ke-16 dan scoop pertama disajikan oleh Francesco Procopio di
kedai kopi terkenal dan tertua di Paris, yaitu Café Procope. Saat itu, para
bangsawan menikmati gelato bersama-sama untuk acara special. Saat ini, kita
menikmati gelato bersama-sama sambil bercengkrama. Maka tidak heran bahwa
gelato dan kedai ini dikonsep untuk menyatukan momen kebersamaan kita. Jadi, kapan ke Yogya untuk menikmati kelezatan gelato di sini?😊
2 komentar
Ajak aku lagi kesana ya
BalasHapusOkayyy bestiiii 🤗💕
Hapus